lg

lg
Jumat, 25 April 2014
0 komentar

Mulailah Dari Dirimu Wahai Saudaraku




ﻗﺎﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ : ﺃﺗﺄﻣﺮﻭﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺎﻟﺒﺮ ﻭﺗﻨﺴﻮﻥ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﺃﻧﺘﻢ ﺗﺘﻠﻮﻥ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﺃﻓﻼ ﺗﻌﻘﻠﻮﻥ
   ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ 44 :

"Apakah kalian memerintahkan manusia untuk melakukan sebuah kebaikan lantas kalian lupa untuk diri kalian sendiri, sementara kalian membaca Kitab."

Ayat ini turun tatkala akhbar-akhbar Bani Isroil (gelar ulama mereka) yang gemar menasehati umatnya sementara mereka melalaikan diri mereka sendiri dan yang berjalan pada jalan mereka.

Sema'na dengan ayat ini adalah :

ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺘﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻥ ﺗﻘﻮﻟﻮﺍ ﻣﺎ ﻻ ﺗﻔﻌﻠﻮﻥ

"Teramat besar kemurkaan Allah kalian mengatakan apa yang kalian tidak berbuat."

Dalam sebuah hadits :
وعن أَبي زيدٍ أُسامة بْنِ حَارثَةَ ، رضي اللَّه عنهما ، قال : سَمِعْتُ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَقُولُ : « يُؤْتَـى بالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيامةِ فَيُلْقَى في النَّار ، فَتَنْدلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ ، فيَدُورُ بِهَا كَمَا يَدُورُ الحِمَارُ في الرَّحا ، فَيجْتَمِعُ إِلَيْهِ أَهْلُ النَّار فَيَقُولُونَ : يَا فُلانُ مَالَكَ ؟ أَلَمْ تَكُن تَأْمُرُ بالمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنِ المُنْكَرِ ؟ فَيَقُولُ : بَلَى ، كُنْتُ آمُرُ بالمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيه ، وَأَنْهَى عَنِ المُنْكَرِ وَآَتِيهِ » متفق عليه . 
Dari Abi Zaid Usamah bin Zaid bin Haritsah dia mendengar Rasulullah berkata : "Dibawa seorang lelaki pada hari qiamat lalu dilemparkan kejurang neraka, maka terburailah usus perutnya, dia berputar-putar di sana seperti keledai yang berputar pada penggilingannya.

Maka berkumpulah penduduk neraka mengelilinginya : "Wahai fulan kenapa dengan mu...?.

Bukankah kamu dulu orang yang suka memerintahkan pada kebaikan dan melarang manusia dari kejelekan ....?!

Lelaki itu menjawab : "Benar, aku dahulu memerintah kepada yang ma'ruf namun aku tidak mengerjakanya, dan aku melarang dari yang mungkar namun aku melakukannya." (Muttafaqun alaihi)

Wahai saudaraku......

Sungguh para salaf dahulu berkata setelah kematian ulama'nya : "Sungguh dia adalah seseorang yang paling menyerupai batinnya terhadap dhohirnya."

Betapa kita ini wahai saudaraku .....

Begitu sangat menginginkan kebaikan bagi yang lainnya, dengan berbagai cara dilakukan menulis surat, membacakan ayat atau hadits bahkan menukil ucapan-ucapan para ulama kita posting baik di status-status WA atau FB ....

Namun terkadang kita malah belum memahaminya, belum membacanya secara menyeluruh, belum ....dan belum....

 Lantas apa...dengan serta merta kita tampilkan biar dibilang punya status yang masyaa Allah atau seorang yang begitu perhatian dengan umat....

Mulia memang ...akan tetapi wahai saudaraku, kembalikan pada dirimu sendiri lihatlah jiwamu, bagaimana manusia akan membuka hatinya dari nasehatmu (statusmu) sementara kenyataanya dirimu jauh berbeda dengan nasehatmu.

Bukankah seseorang itu hanya akan memberi apa yang dia punya....
Bagaimana engkau hendak memberi air sementara untuk kau minum sendiri kurang....
Bagaimana engkau hendak memberi susu sementara engkau hanya punya setetes air....


ﺍﺑــﺪﺃ ﺑﻨﻔﺴٍــﻚ ﻓــﺎﻧﻬﻬــﺎ ﻋﻦ ﻏﻴﻬـــﺎ
ﻓــﺈﺫﺍ ﺍﻧﺘﻬــﺖ ﻋﻨــﻪ ﻓﺄﻧﺖ ﺣﻜﻴـــﻢ


"Mulailah pada dirimu cegahlah dari kedholimannya ...
Apabila dia menghentikannya dari kedholimannya maka engkaulah hakimnya (mampu mengaturnya)."

Mulailah dari dirimu kemudian berusaha kau arahkan saudaramu, jadilah orang yang baik dan orang yang memperbaiki ...

Nasehatku untuk saudara-saudaraku....

Semakin tidak kita hargai nasehat-nasehat para ulama kita, kita anggap biasa, karena banyaknya orang yang bisa melakukannya bahkan yang berilmupun kalah, yah....sekedar buat status belaka ....

Beginilah jadinya jika sebuah ilmu bukan diambil dari ahlinya, penghias tulisan dan buku saja ...

Pahamilah apa yang engkau ucapkan sebelum engkau menasehati kawanmu, jika engkau membaca ucapan dan nasehat berusalahalah untuk engkau mengerti jangan terburu engkau sampaikan ...

Taukah wahai saudaraku...

Kenapa para salaf dahulu ucapannya mengena dalam hati, ditulis dengan tinta emas, dibaca setiap saat ..

Karena mereka dahulu berucap demi kejayaan islam dan kaum muslimin sementara kita berkata dan berbuat terkadang hanya hiasan, tujuan pribadi atau yang lainnya yang masing-masing kita lebih tau...

Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi ana pribadi dan kepada saudara-saudaraku semua.

Ya Robbanaa...
Jadikanlah kami orang-orang yang mau mendengarkan nasehat, mengamalkannya, memahaminya, dan mampu mengikuti yang terbaiknya. Amiin....


Al faqir ila afwi robbihi : Abul Hasan al Wonogiri 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih, sudah berkunjung di blog www.pemetik-ilmu.blogspot.com. Semoga bermanfaat ...


 
Toggle Footer
Top