lg

lg
Jumat, 07 November 2014
0 komentar

Hukuman yang disegerakan bagi orang yang tidak mengagungkan sunnah





Asy-Syaikh Abdul Qoyum bin Nashir as-Sahaibani.

1. Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhu dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda:
 ﻻﺗﻄﺮﻗﻮﺍ ﺍﻟﻨﺴﺎء ﻟﻴﻼ. 
"Janganlah kalian mengetuk pintu para wanita (istri-istri) pada waktu malam".
Lalu Ibnu 'Abbas mengatakan: "Dan pada suatu malam Rosululloh (pernah) pulang dalam keadaan berkafilah, kemudian berjalanlah dua orang bersembunyi-sembunyi pulang kepada istrinya masing-masing, tiba-tiba kedua orang tersebut mendapatkan seorang pria sedang bersama dengan istrinya". 
(Sunan Ad-Darimi; 444).
2. Dari Salamah bin al-Akwa radhiyallahu 'anhu beliau berkata :Sesungguhnya seorang laki-laki makan disisi Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda: 
 ﻛﻞ ﺑﻴﻤﻴﻨﻚ  
"Makanlah dengan tangan kananmu!". 
Namun laki-laki itu malah menjawab, "Aku tidak bisa" Tidaklah ada yang mencegah kecuali kesombongan.Maka setelah kejadian itu, dia tidak bisa lagi mengangkat tangan kanannya ke mulutnya.  
(Dikeluarkan oleh Muslim; no.2021).
3. Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam beliau bersabda:"Tatkala seorang laki-laki berjalan dengan angkuh di pagi dan petang hari, maka Alloh akan menenggelamkannya di dalam bumi dengan sebab keangkuhanya, maka dia tenggelam di dalamnya sampai hari qiyamat". 
Lalu berkatalah seorang pemuda kepada Abu Hurairah -beliau telah menyebutkan namanya-sedangkan pemuda tersebut dalam keadaan bergurau: Wahai Abu Hurairah apakah seperti ini jalanya pemuda yang di tenggelamkan ke bumi itu? Maka Abu Hurairah memukul pemuda tersebut dengan tangannya hingga dia jatuh yang hampir-hampir mematahkan tulangnya. Lalu Abu Hurairah berkata: "Itu untuk hidung dan mulut (kata cercaan).
✔ (Lalu Abu Hurairah membaca Ayat):ﺇنا ﻛﻔﻴﻨﺎﻙ ﺍﻟﻤﺴﺘﻬﺰﺋﻴﻦ
"Sesungguhnya kami mencukupkan engkau balasan bagi orang yang suka mengolok-olok" [al-Hijr: 95].
Lihat: Sunan ad-Darimi; no. 437).
4. Dari Abdurrahman bin Harmalah (dia) berkata: 
"Seorang laki-laki datang kepada Sa'id bin al-Musayyib untuk pamitan berangkat haji atau umroh, maka Sa'id berkata kepada orang tersebut:
"Jangan engkau pergi sampai engkau menunaikan shalat terlebih dahulu, karena Rosululloh shallallahu 'alaihi wasalam bersabda:
ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﺪﺍء ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺇﻻ ﻣﻨﺎﻓﻖ، ﺇﻻ ﺭﺟﻞ ﺃﺧﺮﺟﺘﻪ ﺣﺎﺟﺔ ﻭﻫﻮ ﻳﺮﻳﺪ ﺍﻟﺮﺟﻌﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ.
"Tidak ada yang keluar dari masjid setelah adzan berkumandang kecuali orang MUNAFIQ, kecuali seseorang yang keluar karena mempunyai hajat, sedangkan dia berkeinginan untuk kembali ke masjid".
Maka orang tersebut berkata: "Sesungguhnya teman-temanku (sudah sampai) di hurrah."
Abdurrahman (bin Harmalah) berkata, "Lalu laki-laki itu keluar. Maka Sa'id menyesalkan perbuatannya dengan menyebut-nyebutnya sampai dikabarkan bahwa orang tadi jatuh dari tungganganya lalu patah tulang pahanya."
(Sunan ad -Darimi; 446.)
5. Dari yahya as-Sajiy dia berkata:
"Dahulu kami berjalan di gang-gang Basroh menuju rumah sebagian ahli hadits, lalu aku mempercepat jalan. Dan ketika itu bersama kami ada seorang laki-laki yang bergurau terhadap agamanya,
Dia berkata: "Angkatlah kaki-kaki kalian, jangan sampai mematahkan sayap-sayap malaikat (seperti orang yang memperolok-olok)".
Maka terus menerus dia berada ditempatnya (lumpuh) sampai rapuh kedua kakinya dan jatuh".
(Bustanul 'Arifin karya al-Imam an-Nawawi hlm. 92.).
6. Abu Abdillah Muhammad bin Ismail at-Taimi berkata:
"Aku telah membaca sebagian hikayat bahwa sebagian ahli bid'ah tatkala mendengar perkataan Nabi shalallallahu 'alaihi wasallam:
 ﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﻴﻘﻆ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻣﻦ ﻧﻮﻣﻪ ﻓﻼ ﻳﻐﻤﺲ ﻳﺪﻩ ﻓﻲ ﺍﻹﻧﺎء ﺣﺘﻰ ﻳﻐﺴﻠﻬﺎ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺪﺭﻱ ﺃﻳﻦ ﺑﺎﺗﺖ ﻳﺪﻩ. 
"Jika salah seorang diantara kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah mencelupkan tangannya kedalam bejana, sampai dia mencucinya, karena sesungguhnya dia tidak tahu dimana tanganya bermalam".
Berkatalah Ahli Bid'ah tadi dengan nada mengejek: "Aku tahu dimana tanganku bermalam , yakni di tempat tidur!!!"
✔ Maka pada pagi harinya, sungguh tangannya telah masuk ke dalam duburnya sampai pergelangannya!!!".
at-Taimi rahimahullaah berkata: "Maka hendaklah seseorang itu takut dari menganggap remeh sunnah-sunnah dan tempat-tempat tauqif (dimana harus bersikap tawaquf atau diam). Maka perhatikanlah bagaimana kemalangan perbuatan yang menimpa Ahli Bid'ah tadi".
(Bustanul 'Arifin karya al-Imam an-Nawawi hlm. 94).
7. al-Qadhi Abu Thayyib berkata:
↩ "Dahulu kami berada dalam majelis an-Nadhar di masjid Jami' al-manshur, lalu datanglah seorang pemuda dari Khurasan lantas bertanya tentang permasalahan al-Masroh dan meminta dalilnya, sampai akhirnya diberi dalil dengan hadits Abu Hurairah yang menjelaskan perkara tersebut.
Namun pemuda itu malah berkata -padahal dia seorang yang hanif-: "Abu Hurairah tidak diterima haditsnya"......
Namun belum sempat pemuda itu menyempurnakan ucapannya, tiba-tiba seekor ular besar jatuh menimpanya dari atap masjid, maka orang-orang tunggang-langgang karena ular tersebut, dan pemuda itupun lari darinya sedangkan ular tadi mengejarnya, maka dikatakan kepadanya: "BERTOBATLAH-BERTOBATLAH !!!".
Pemuda itupun berkata: "AKU BERTOBAT." Maka ular tersebut tiba-tiba menghilang dan tidak terlihat bekasnya".
(Siyar A'lamin Nubala' [2/618] karya al-Imam adz-Dzahabi.
adz-Dzahabi rahimahullaah berkata, "Sanadnya adalah para Imam."
Selesai.. (Alhamdulillah). 

[Sumber: Ta'dzimus Sunnah wa Maqifu as-Salaf mimman 'Aradhahaa au Istihza' bi Syai-in minhaa, hlm. 35-41.]

Alih Bahasa: Abu Utbah Miqdad hafizhahullaah.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih, sudah berkunjung di blog www.pemetik-ilmu.blogspot.com. Semoga bermanfaat ...


 
Toggle Footer
Top