Salman Al-Farisi Radhiyallahu ‘Anhu menulis surat kepada Abud Darda’ Radhiyallahu ‘Anhu :
“Amma ba’du : Sungguh, engkau tidak akan mendapat apa yang engkau inginkan kecuali dengan meninggalkan bisikan nafsumu. Engkau tidak akan mendapat apa yang engkau citakan kecuali dengan sabar terhadap apa yang engkau tidak sukai. Jadikanlah ucapanmu sebagai dzikir, diammu sebagai renungan, pandanganmu sebagai tadabbur. Sungguh, dunia ini sering berbolak-balik. Keindahannya berubah-ubah. Dan jadikanlah rumahmu sebagai masjid.”
Abud Darda’ Radhiyallahu ‘Anhu menjawab surat dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu ‘Anhu :
“Salamun ‘alaik. Amma ba’du : Aku wasiatkan kepadamu untuk bertakwa kepada Allah. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum masa sakitmu. Masa mudamu sebelum datang kepikunan kepadamu. Waktu senggangmu sebelum datang kesibukanmu. Hidupmu sebelum matimu. Ketegasanmu sebelum kelemahanmu. Ingatlah sebuah kehidupan yang tiada kematian di sana, di salah satu dari dua tempat : Jannah atau Neraka. Sungguh engkau tidak mengetahui ke mana akan kembali.”
[Surat menyurat Abud Darda’ Radhiyallahu ‘Anhu dan Salman Al-Farisi Radhiyallahu ‘Anhu, Al ‘Aqdul Farid, Karya Ibnu Abdi Rabbihi Al Andalusi Rahimahullah]
Dikutip dari : Majalah Qudwah, Edisi 6 Vol.01 2013, hal 98-99
0 komentar:
Posting Komentar